IDI sebut perubahan iklim berisiko untuk kesehatan kerumunan mudik

IDI (Ikatan Dokter Indonesia) telah menyatakan bahwa perubahan iklim dapat berpotensi berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat, terutama pada saat masa mudik Lebaran. Mudik Lebaran merupakan tradisi tahunan di Indonesia di mana jutaan orang melakukan perjalanan jauh untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.

Perubahan iklim seperti suhu yang meningkat, polusi udara, dan cuaca ekstrem dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit seperti infeksi saluran pernapasan, penyakit kulit, dan penyakit pernapasan lainnya. Hal ini dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan kerumunan mudik yang harus berada dalam kondisi yang padat dan tidak nyaman selama perjalanan.

IDI juga mengingatkan pentingnya untuk melakukan persiapan kesehatan sebelum melakukan perjalanan mudik, seperti membawa perlengkapan kesehatan yang cukup, menjaga kebersihan diri, dan menghindari paparan polusi udara yang tinggi. Selain itu, IDI juga menyarankan agar masyarakat memperhatikan pola makan dan istirahat yang sehat selama perjalanan agar tetap dalam kondisi yang prima.

Para dokter juga mengingatkan bahwa perubahan iklim tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga dapat menyebabkan bencana alam yang dapat mengancam keselamatan jiwa dan harta benda. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk menjaga lingkungan dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim dengan cara yang bertanggung jawab.

Dengan kesadaran akan risiko kesehatan yang dihadapi oleh kerumunan mudik akibat perubahan iklim, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan selama perjalanan mudik. Selain itu, peran pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat secara keseluruhan juga sangat penting dalam mengatasi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat. Semoga dengan langkah-langkah preventif yang tepat, kerumunan mudik dapat tetap sehat dan selamat selama perjalanan mereka menuju kampung halaman.