Wanita dengan komplikasi kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung. Kondisi ini bisa sangat serius dan berpotensi membahayakan kesehatan ibu dan bayi yang dikandung.
Sebuah studi yang dilakukan oleh American Heart Association menemukan bahwa wanita yang mengalami komplikasi kehamilan seperti preeklampsia, diabetes gestasional, atau kelahiran prematur memiliki risiko dua hingga tiga kali lipat untuk mengalami penyakit jantung di kemudian hari.
Preeklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urin selama kehamilan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung di masa mendatang. Diabetes gestasional juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, karena kondisi ini menandakan adanya resistensi insulin yang dapat berdampak pada kesehatan jantung.
Selain itu, wanita yang melahirkan bayi prematur juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung. Kelahiran prematur dapat menandakan adanya masalah kesehatan jantung pada ibu yang mungkin tidak terdiagnosis sebelumnya.
Untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung, wanita yang mengalami komplikasi kehamilan perlu menjaga kesehatan jantung mereka dengan baik. Ini termasuk menjaga tekanan darah dan gula darah tetap terkontrol, mengikuti diet sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari rokok dan alkohol.
Selain itu, wanita yang memiliki riwayat komplikasi kehamilan perlu rutin memeriksakan kesehatan jantung mereka secara berkala. Ini penting untuk mendeteksi adanya masalah kesehatan jantung sejak dini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Dengan menjaga kesehatan jantung secara baik, wanita dengan komplikasi kehamilan dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung di kemudian hari. Kesehatan jantung yang baik akan membantu mereka tetap sehat dan aktif dalam merawat keluarga dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik.