Riset ungkap dampak kegiatan sedentari terhadap kesehatan otak

Sebuah penelitian terbaru telah mengungkapkan dampak negatif dari kegiatan sedentari terhadap kesehatan otak. Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Indonesia menemukan bahwa kebiasaan duduk terlalu lama dapat berdampak buruk pada fungsi otak.

Kegiatan sedentari, seperti duduk di depan komputer atau televisi untuk waktu yang lama tanpa bergerak, telah dikaitkan dengan penurunan kemampuan kognitif dan peningkatan risiko penyakit Alzheimer dan demensia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel saraf.

Menurut Dr. Ahmad, salah satu peneliti dalam studi ini, kegiatan sedentari juga dapat memengaruhi mood dan kesejahteraan mental seseorang. “Ketika seseorang terlalu lama duduk, produksi hormon-hormon penting seperti endorfin dan serotonin dapat terganggu, yang pada akhirnya dapat menyebabkan depresi dan kecemasan,” ujarnya.

Untuk mengurangi risiko dampak negatif kegiatan sedentari, para peneliti merekomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur. Berjalan kaki, bersepeda, atau berolahraga ringan lainnya dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan menjaga kesehatan mental.

Selain itu, penting juga untuk melakukan istirahat setiap jamnya jika kita harus duduk dalam waktu yang lama. Berdiri, berjalan-jalan, atau melakukan peregangan dapat membantu mengurangi risiko kerusakan otak akibat kegiatan sedentari.

Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya mengurangi kegiatan sedentari dan meningkatkan aktivitas fisik perlu ditingkatkan. Dengan menjaga kesehatan otak, kita juga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan secara keseluruhan.