Pelecehan seksual terhadap anak merupakan masalah serius yang harus ditangani dengan serius pula. Psikolog anak memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada anak-anak tentang bagaimana cara mencegah pelecehan seksual. Berikut beberapa kiat yang dapat diberikan oleh psikolog kepada anak-anak untuk mencegah pelecehan seksual:
1. Ajarkan anak tentang bagaimana cara mengenali tanda-tanda pelecehan seksual. Anak perlu diberitahu bahwa tindakan pelecehan seksual tidak benar dan tidak boleh diterima oleh siapapun.
2. Dorong anak untuk berbicara dan berani mengungkapkan jika merasa tidak nyaman dengan perlakuan seseorang. Ajarkan anak bahwa mereka memiliki hak untuk melindungi diri sendiri dan bahwa mereka tidak boleh merasa bersalah jika menjadi korban pelecehan seksual.
3. Berikan pemahaman kepada anak tentang batasan-batasan pribadi yang harus dijaga. Ajarkan anak untuk tidak membiarkan orang lain menyentuh atau melakukan hal-hal yang tidak pantas terhadap tubuh mereka.
4. Dorong anak untuk mempercayai insting mereka. Jika mereka merasa ada yang tidak beres atau tidak nyaman dengan seseorang, maka mereka harus segera melaporkan hal tersebut kepada orang dewasa yang mereka percayai.
5. Berikan pemahaman kepada anak tentang bagaimana cara menolak tawaran atau permintaan yang tidak pantas. Ajarkan mereka untuk tidak takut atau malu untuk mengatakan “tidak” jika ada orang yang mencoba melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.
Dengan memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pelecehan seksual, diharapkan mereka dapat lebih waspada dan mampu melindungi diri mereka sendiri dari ancaman pelecehan seksual. Psikolog anak memiliki peran penting dalam membantu anak-anak memahami pentingnya menjaga diri mereka sendiri dan tidak menjadi korban pelecehan seksual. Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan guru untuk bekerja sama dengan psikolog anak dalam memberikan edukasi yang tepat kepada anak-anak tentang pelecehan seksual. Semoga dengan upaya ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari pelecehan seksual bagi anak-anak di Indonesia.