Ketahui demam kelinci, penyakit yang kasusnya melonjak di AS

Demam kelinci, atau disebut juga tularemia, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis. Penyakit ini umumnya menyerang hewan liar seperti kelinci, tupai, dan berbagai jenis hewan pengerat lainnya. Namun, manusia juga bisa terinfeksi jika terpapar bakteri tersebut melalui gigitan serangga atau hewan yang terinfeksi, konsumsi daging yang tidak matang dengan baik, atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Baru-baru ini, kasus demam kelinci dilaporkan meningkat di Amerika Serikat. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hingga bulan Juli tahun ini, telah terjadi lebih dari 100 kasus demam kelinci di negara tersebut. Hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan tenaga medis di sana, karena penyakit ini bisa menyebabkan gejala yang serius dan bahkan mengancam nyawa.

Gejala demam kelinci pada manusia bisa bervariasi, mulai dari demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga infeksi paru-paru atau gangguan neurologis. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan terpapar bakteri penyebab demam kelinci, terutama bagi mereka yang tinggal atau bekerja di daerah yang rawan terhadap penyakit ini.

Untuk mencegah penularan demam kelinci, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Hindari kontak langsung dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi, seperti kelinci atau pengerat.
2. Pastikan memasak daging hingga matang sempurna sebelum dikonsumsi.
3. Gunakan perlindungan seperti sarung tangan saat berkebun atau beraktivitas di daerah yang memiliki risiko tinggi terhadap demam kelinci.
4. Jika terjadi gejala demam kelinci, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Demam kelinci memang bukan penyakit yang lazim di Indonesia, namun tetap perlu diwaspadai mengingat kasusnya yang melonjak di Amerika Serikat. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan penyebaran penyakit ini bisa ditekan dan masyarakat dapat terhindar dari ancaman kesehatan yang serius. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar.