Kejang pada anak merupakan kondisi yang seringkali menakutkan bagi orangtua. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan obat resep. Baru-baru ini, sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kasus kejang pada anak akibat obat resep telah meningkat dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Studi yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa antara tahun 2015 hingga 2019, terdapat peningkatan drastis dalam kasus kejang pada anak yang disebabkan oleh obat resep. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para ahli kesehatan dan orangtua di seluruh dunia.
Menurut CDC, obat-obatan tertentu seperti antidepresan, antibiotik, dan obat penurun demam dapat menyebabkan efek samping berupa kejang pada anak. Hal ini bisa terjadi karena reaksi alergi terhadap obat atau karena overdosis yang tidak disengaja.
Para orangtua perlu lebih waspada dan berhati-hati dalam memberikan obat resep kepada anak-anak mereka. Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat, serta berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat kepada anak.
Selain itu, orangtua juga perlu memperhatikan gejala-gejala yang muncul setelah anak mengkonsumsi obat, seperti munculnya ruam kulit, pembengkakan, atau kejang. Jika terjadi hal tersebut, segera hentikan penggunaan obat dan segera konsultasikan dengan dokter.
Keamanan dan kesehatan anak merupakan prioritas utama bagi setiap orangtua. Dengan meningkatnya kasus kejang pada anak akibat obat resep, penting bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam memberikan obat kepada anak-anak kita. Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat apa pun kepada anak, dan pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan dengan teliti. Semoga anak-anak kita selalu sehat dan terbebas dari masalah kesehatan yang serius.