Anak perempuan lebih rentan mengalami gangguan dismorfik tubuh

Anak perempuan lebih rentan mengalami gangguan dismorfik tubuh

Gangguan dismorfik tubuh atau body dysmorphic disorder (BDD) merupakan kondisi mental yang menyebabkan seseorang memiliki persepsi yang tidak realistis terhadap penampilan fisiknya. Orang yang mengalami gangguan ini cenderung obsesif terhadap kekurangan atau kecacatan yang sebenarnya tidak terlalu signifikan.

Penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan lebih rentan mengalami gangguan dismorfik tubuh dibandingkan dengan anak laki-laki. Hal ini mungkin disebabkan oleh tekanan sosial dan budaya yang menekankan pentingnya penampilan fisik bagi perempuan.

Anak perempuan seringkali dibombardir dengan citra tubuh ideal yang tidak realistis melalui media massa, iklan, dan sosial media. Mereka mungkin merasa tidak puas dengan penampilan fisik mereka dan merasa terus-menerus dibandingkan dengan standar kecantikan yang tidak realistis.

Selain itu, faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam rentannya anak perempuan mengalami gangguan dismorfik tubuh. Studi menunjukkan bahwa orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan dismorfik tubuh memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi tersebut.

Penting bagi para orangtua dan pengasuh untuk memperhatikan tanda-tanda gangguan dismorfik tubuh pada anak perempuan. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain obsesi yang berlebihan terhadap penampilan fisik, perasaan tidak puas dengan penampilan diri sendiri, dan perilaku menghindari situasi sosial karena merasa malu dengan penampilan fisiknya.

Jika Anda menduga bahwa anak perempuan Anda mengalami gangguan dismorfik tubuh, segera konsultasikan dengan ahli psikologi atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Penting untuk mengatasi gangguan ini sejak dini agar tidak berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik anak perempuan Anda.