Dokter imbau sekolah beri edukasi makanan sehat cegah obesitas anak

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di Indonesia, terutama pada anak-anak. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi obesitas pada anak usia 5-12 tahun telah mencapai 12,8% pada tahun 2019. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi para orangtua dan juga tenaga kesehatan, termasuk dokter.

Dokter-dokter di Indonesia mulai memberikan himbauan kepada sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi mengenai makanan sehat sebagai upaya pencegahan obesitas pada anak-anak. Menurut dr. Anisa, seorang dokter anak di Jakarta, pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor utama penyebab obesitas pada anak-anak.

“Anak-anak seringkali terpengaruh oleh iklan makanan cepat saji yang tinggi lemak dan gula. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya makanan sehat dan seimbang bagi kesehatan anak-anak,” ungkap dr. Anisa.

Edukasi yang diberikan kepada anak-anak di sekolah tidak hanya berfokus pada jenis makanan yang sehat, tetapi juga cara memasak yang benar, porsi makan yang tepat, dan pentingnya mengonsumsi buah dan sayuran setiap hari. Selain itu, penting pula untuk mengajarkan kepada anak-anak mengenai pentingnya berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan tubuh.

Menyadari pentingnya peran sekolah dalam memberikan edukasi mengenai makanan sehat, beberapa sekolah di Indonesia mulai mengintegrasikan program-program kesehatan dalam kurikulumnya. Hal ini diharapkan dapat membantu anak-anak memahami pentingnya menjaga pola makan yang sehat sejak dini.

Dengan adanya upaya pencegahan obesitas sejak dini melalui edukasi makanan sehat di sekolah, diharapkan angka obesitas pada anak-anak di Indonesia dapat terus menurun. Para dokter pun terus mendorong sekolah-sekolah untuk aktif dalam memberikan edukasi kesehatan kepada anak-anak, sehingga generasi masa depan dapat tumbuh dengan tubuh yang sehat dan kuat.