Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi daging kambing secara teratur dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hipertensi. Meskipun daging kambing merupakan makanan yang populer di Indonesia dan banyak negara lainnya, ahli kesehatan menyarankan agar konsumsinya dikurangi untuk mencegah terjadinya tekanan darah tinggi.

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung lainnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan, mengonsumsi daging kambing secara teratur dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hipertensi hingga dua kali lipat.

Menurut Dr. Andi, seorang ahli gizi, daging kambing mengandung tinggi lemak jenuh dan kolesterol, yang dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri dan meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, ia menyarankan agar konsumsi daging kambing dikurangi dan digantikan dengan sumber protein lain yang lebih sehat, seperti ikan, ayam, atau tahu tempe.

Meskipun daging kambing merupakan makanan yang lezat dan bergizi, penting untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Keseimbangan dalam pola makan sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah terjadinya berbagai penyakit kronis, termasuk hipertensi.

Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus lebih memperhatikan pola makan kita agar dapat menjaga kesehatan tubuh dan mencegah terjadinya penyakit. Dengan mengurangi konsumsi daging kambing dan memilih sumber protein yang lebih sehat, kita dapat menjaga tekanan darah kita tetap stabil dan mencegah risiko hipertensi. Jadi, mari kita jaga kesehatan tubuh kita dengan memperhatikan pola makan kita sehari-hari.